Tampilkan postingan dengan label Interest. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Interest. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 02 Februari 2013 0 comments

Kenapa Challenger?

Kenapa tidak Columbia yang terjadi bulan Februari tahun 2003 lalu? Atau Apollo 1 tahun 67?

Saya begitu menggembar-gemborkan peringatan meledaknya Pesawat ulang alik Challenger yang terjadi pada 28 January 1968 itu karena ada kisah yang berubah akibat peristiwa tersebut. Sebuah cerita yang mengubah mimpi sebagian penduduk Indonesia, terutama bagi mereka yang tertarik dengan keluarangkasaan.

Pratiwi Pujilestari Soedarmono

Pernah tahu Prof. Dr. Pratiwi Soedarmono? Beliau adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas di Jepang. Beliau adalah orang yang akan menjadi astronot pertama Indonesia bahkan Asia pada misi STS-61-H yang rencananya diberangkatkan bulan Juni-Juli di tahun yang sama (1986) dengan keberangkatan Challenger. Sayangnya, kemudian Challenger yang membawa misi STS-51-L mengalami kecelakaan yang menyebabkan NASA mengalami kerugian milyaran dolar, dan mengakibatkan NASA melakukan pembatalan misi STS-61-H.

Sampai saat ini Indonesia belum memiliki astronot lagi, dan ya, seolah keberadaan astronot hanyalah mimpi belaka bagi penduduk Indonesia. Seandainya ketika itu Challenger tidak mengalami bencana, mungkin Indonesia kini telah meretaskan puluhan astronot, entah yang tergabung dalam NASA, maupun LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) apabila dana pemerintah Indonesia tersalurkan.

Mohri Mamoru, seorang Jepang, pada akhirnya menggantikan posisi Pratiwi Soedarmono pada misi yang lain. Namun beliau, bersama Pratiwi Soedarmono selalu memotivasi penduduk Indonesia bahwa menjadi astronot itu bukan sekedar angan-angan. Memang benar, Ibu Soedarmono batal menjadi astronot bukan karena ketidakmampuannya, tapi karena takdir Tuhan.

Dan apa esensi menjadi astronot? Apabila ada rasa haus akan ilmu pengetahuan, maka menjelajahi luar angkasa, menjajal hidup di dunia yang sama sekali baru dari dunia yang kita tinggali selama ini, membagikan sebuah pengalaman demi perkembangan peradaban umat manusia, mungkin akan menjadi sesuatu yang tak terbayarkan yang bahkan akan membuat siapapun bersedia menukarkannya dengan nyawa sendiri...

...seperti yang telah dilakukan oleh kru pesawat Challenger.
Rabu, 16 Januari 2013 0 comments

Bad Luck?


or a bad day...

Don't try to say that you've never had a worst one. Everyone does, of course, no matter how fast they would recover it. As how I tried to ask people over omegle chatters, there're many person with different answer. Some would like to forget it (sleep, listen to the music, eat some ice cream, talk to someone or do whatever they like to do to avoid another bad luck), and some other prefers throw it all away (cut them self as for an emo, blame on anyone, or just shout and smack over anything), but less person would choose to pray to God, or easily just had self introspection.

For me, I would choose to stay alone. Listen to Simple Plan frustrated album (Still Not Getting Any) just to have a quiet blame on anything, releasing the anger inside. Then goes Jennifer Love Hewitt (Barenaked) and Daniel Powter (Bad Day) music to remind me that there're not only me who already had a bad day in the world. What for? Dunno, just feels better when knowing there're people with the same condition as I did. Something like "People had a bad day too, not just you! Stop whining!" And then comes Owl City to recover, for something like, "Thanks God, this is not worse than anything it may be happened" or "Thanks God, You gave me all these problem so I could learn about life", and, "Hope that these will help me become wiser".

But, have you ever realize, or is it just me, that when you had a bad day/bad luck/just some shit around, then what you do is NOT trying to forget it, to heal it, or just to let it go away, but you DO enjoy it. Because I do.  Am I crazy? I don't think so. Let's change the story then from a bad day, into a suck life. Your gf/bf cheated on you, you break up with them, and what you do is crying or just can't stop thinking about it. Sometimes you just play the song that remind you for him/her. Another times, you make yourself remember them after had some exciting moment which possibly could erase the sadness memory. Regret? I don't think so. Why would you regret the best choice in your life to break up with them if they don't even regret for what they did?

"I don't mind trying to find a way
to keep my head above the mess I make, what the world creates
sometimes it feels so good to let it all fall
as the world fall
I may fall
We all may fall
and then the world comes tumbling
down down down down down"
[Jennifer Love Hewitt - Barenaked]

See?

So that I guess a bad luck is not bad because secretly we enjoy it. You know sometimes when you had those bad luck, you just realize that you had different life from everyone around you. It makes you exclude yourself from a common... something (I don't know a better word to describe that 'something'), from a boring... something. You're different, and that's the point, you're enjoying the difference.


The color of life as I said before in Ruby Sparks movie review, that's how the life were live. Don't blame all along over every bad things, because those bad things around you is not bad. Those bad things is good because they build your life into not-so-boring one.

Oh, anyway, I still searching songs about a bad luck. If you had recommendations, please let me know.
Senin, 14 Januari 2013 0 comments

White Houses by Vanessa

Tell an emotional story about love, joy, disappointed, and self heal. But no regret, like she really understand the situation and could accept it but can't work with it anymore. Read it slow, and try to translate every words there. I also put Indonesian translation by my self. If only you could understand what I wrote there :)




Crashed on the floor when I moved in 
This little bungalow alone with some strange new friends
Stay up too late, and I'm too thin 
We promise each other it's til the end 
Now we're spinning empty bottles It's the five of us 
With pretty eyed boys girls die to trust
I can't resist the day No, I can't resist the day 

Jenny screams out and it's no pose
Cause when she dances she goes and goes
And beer through the nose on an inside joke 
And I'm so excited, I haven't spoken 
And she's so pretty, and she's so sure
Maybe I'm more clever than a girl like her
The summer's all in bloom 
The summer is ending soon 

It's alright and it's nice not to be so alone
But I hold on to your secrets in white houses 

Maybe I'm a little bit over my head
I come undone at the things he said 
And he's so funny in his bright red shirt
We were all in love and we all got hurt 
I sneak into his car's cracked leather seat 
The smell of gasoline in the summer heat 
Boy, we're going way too fast 
It's all too sweet to last 

It's alright
And I put myself in his hands
But I hold on to your secrets in white houses
Love, or something ignites in my veins 
And I pray it never fades in white houses 

My first time, hard to explain
Rush of blood, oh, and a little bit of pain
On a cloudy day, it's more common than you think
He's my first mistake 

Maybe you were all faster than me
We gave each other up so easily 
These silly little wounds will never mend
I feel so far from where I've been 
So I go, and I will not be back here again
I'm gone as the day is fading on white houses 
I lie, put my injuries all in the dust 
In my heart is the five of us In white houses 

And you, maybe you'll remember me
What I gave is yours to keep In white houses 


----


Retakan pualam ketika aku tiba
Seorang insan dengan beberapa teman baru
Bertahan hingga larut, dan aku ikut
Sebuah janji yang mengikat hingga akhir
Dan, kita bermain undian
Kita, berlima
Kita, mencoba saling percaya
Aku tidak bisa berhenti menikmatinya
Tidak, aku tidak bisa berhenti menikmatinya

Jenny memekik tanpa makna
Karena ketika ia berdansa, ia tak dapat menghentikannya
Dan juga sedakan bir saat lelucon disampaikan
Membuatku tenggelam dalam gelak tawa
Dan ia sangat mengagumkan, sungguh, ia luar biasa
Tapi mungkin, aku lebih cerdas darinya
Musim panas ini sempurna
Musim panas ini berlalu cepat

Tidak, setidaknya semua ini jauh lebih baik dari seorang diri
Dan aku menjaga rahasiamu di rumah putih

Mungkin, terlalu banyak pemikiran dalam kepalaku
Sehingga aku tak lagi bisa mendengar kata-katanya
Dan ia begitu menarik dengan kaus merahnya
Kita semua dalam lingkaran cinta, dan kita semua tersakiti
Aku diam-diam memasuki mobilnya
Terhidu aroma bahan bakar di musim panas
Well, kita terlalu terburu-buru
Dan semua ini terlalu indah untuk berakhir

Tidak,
Kubiarkan diriku dengannya
Dan aku menjaga rahasiamu di rumah putih.
Cinta, atau sesuatu yang membara mengalir dalam darahku
Dan aku berdoa agar semua ini tidak akan memudar di rumah putih

Kali pertamaku, sulit untuk diterangkan
Degup jantung, dan rasa sakit
Pada cuaca berawan, semua itu lebih membosankan dari yang kamu tebak
Dan ia, merupakan sebuah kesalahan

Mungkin kalian lebih bijak dariku
Dan kita terlalu cepat untuk saling percaya
Luka-luka kecil yang tak berarti ini tak akan sembuh
Aku terlalu jauh dari diriku sebelumnya
Jadi aku pergi, dan aku tak akan kembali
Aku memudar seiring bergantinya hari di rumah putih
Aku berbohong telah mengabaikan luka-luka itu
Tapi aku tak akan lupa dengan kita berlima
Di rumah putih

Dan kamu, mungkin kamu akan mengingatku
Dan yang tak lagi kujaga adalah rahasiamu
Di rumah putih


Rabu, 12 Desember 2012 0 comments

Memories of Jogja

Ini bukan review tentang tempat-tempat wisata. Ini juga bukan usaha promosi saya tentang tempat-tempat wisata. Ini hanya cerita tentang memori saya pada kota paling merindukan bernama Jogjakarta.

Nenek saya asli Solo, namun saya tinggal di Jakarta. Setiap tahun saat lebaran, atau setiap ada waktu libur cukup panjang saya travelling lintas provinsi menuju Solo. Jalurnya, terkadang melalui kota Magelang apabila dalam kondisi tergesa, tapi juga melalui kota Jogja apabila memang ada waktu luang yang cukup panjang untuk berwisata. Dan karena rutinitas itu memori saya tentang wisata kota Jogja sudah terbentuk sejak saya kecil.

TAMAN SARI

Jogja, adalah kota besar yang mempunyai nilai kebudayaan, nilai seni, nilai sejarah, nilai pariwisata, dan bahkan nilai keagamaan yang cukup mengagumkan. Memori terdahulu yang saya ingat mengenai Jogjakarta adalah wisata menuju taman sari. Ayah saya menyebutnya sebagai pemandian putri raja. Saat itu tempat wisata ini belum seindah sekarang. Lorong-lorongnya tanpa lampu penerangan, gelap tanpa pernah terpapar sinar matahari. Terdapat retakan-retakan dengan corak kehitaman pada dinding-dinding lorong yang mengisyaratkan usia bangunan. Tapi dengan begitu justru kesan kelawasannya benar-benar terbentuk. Sayang, dokumentasi yang saya miliki berupa foto cetak, jadi yang saya sertakan di post ini hanya foto2 yang saya dapat dari google.

Taman sari, merupakan taman berisi pemandian sebagai bentuk hadiah kepada istri-istri Sultan yang membantu selama masa peperangan.

Gambar di atas disebut sebagai Gapura Panggung yang diperuntukkan bagi Sultan ketika menyaksikan tari-tarian yang disajikan di bawahnya.
 
Ini adalah tempat pemandian yang terbagi menjadi tiga area, yaitu Umbul Kawitan (kolam untuk putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja). Sekarang, tempat ini sudah direnovasi menjadi jauh lebih indah.


pusat masjid bawah tanah sebelum renovasi

Ini adalah gambaran pusat masjid bawah tanah yang dihubungkan melalui lorong-lorong, kemudian pusatnya berupa persegi dengan lima tangga di sekitarnya. Tanpa atap, sehingga bisa menikmati panorama langit dengan berdiri di pusat tangga.


PASAR MALIOBORO

Jogjakarta tanpa Malioboro bukanlah wisata. Jadi, bahkan di usia saya yang masih sangat muda, dan cenderung tidak tertarik berbelanja, saya sudah diajak berkunjung ke sana. Pasar, bukan kata yang menarik sebenarnya bagi seorang bocah, tapi apa yang saya temukan kemudian tidak seburuk ekspektasi sebelumnya. Malioboro bukan "pasar becek" yang menjual makanan-makanan basah dan cenderung kotor dan... yah, becek. Malioboro juga bukan "pasar sumpek" yang di seluruh penjuru mata memandang hanya bisa melihat penjual dan barang dagangannya. Pasar asesoris ini terletak di sepanjang trotoar Jl. Malioboro. Penjualnya memajang barang dagangan di sepanjang tepi trotoarnya. Tapi dengan begitu bukan berarti kemudian trotoar Malioboro menjadi tampak kotor dan berantakan. Hebatnya para penjual di Malioboro ini cukup disiplin sehingga pasar tradisional ini bukan menimbulkan keengganan untuk dikunjungi, melainkan sangat mengundang untuk dinikmati hingga oleh turis-turis asing.

Barang-barang yang dijual pedagang Malioboro adalah asesoris-asesoris khas jogjakarta. Sebut saja surga cinderamata. Dari tas, gantungan kunci, gelang, poster, baju, miniatur pajangan, sandal, dan semua jenis benda yang bisa dikreasikan hingga membentuk kekhasan Jogjakarta disajikan di sepanjang jalan berjarak 1 km itu.

Jalan rayanya memberlakukan sistem one way. Mungkin untuk mengurangi kepadatan jalan, karena saya akui, belakangan ini memang setiap hari libur, bahkan libur rutin seperti Sabtu Minggu saja berhasil membuat Jl. Malioboro macet total.


Saya sendiri tidak tahu menahu mengenai sejarah dan makna keberadaan pasar Malioboro ini, tapi seingat saya memang kepadatan Malioboro saat ini dibandingkan ketika saya masih duduk di bangku SD dulu sudah jauh berbeda. Dahulu, kepadatannya hanya menyebabkan kendaraan melaju perlahan, paling-paling penyebabnya hanya karena pejalan kaki yang sedang menyeberang. Tapi kalau sekarang ini, mobil maupun motor melaju lambat dan sering berhenti total. Buruknya lagi antrean ini menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan sekitar Malioboro.

Tapi memang demikian menurut Yogyes.com, bahwasannya Jalan Malioboro dulunya adalah jalan yang sunyi dan hanya dilalui oleh orang-orang yang hendak ke keraton atau ke kawasan Indische. Kemudian jalanan ini berangsur-angsur menjadi lebih ramai berkat keberadaan pasar Beringharjo dan permukiman Tionghoa.


Selain sebagai pusat perdagangan, sebenarnya Malioboro ini juga sering digunakan untuk pengadaan festival-festival kebudayaan karena letaknya yang menjadi sumbu imajiner antara pantai parangtritis, keraton, tugu, dan gunung merapi. Namun saya sendiri belum pernah menyaksikan acara-acara tersebut.

 
 
 
suasana lorong perdagangan Malioboro
Selain aktivitas perdagangan, pasar Malioboro tidak lepas dari keberadaan para musisi jalan (seperti yang disebutkan dalam lagu Yogyakarta garapan Katon Bagaskara). Pengamen? Saya lebih suka menyebut mereka sebagai musisi jalan karena tidak seperti pengamen pada umumnya yang mengandalkan suara dan alat musik semampunya. Musisi jalan Malioboro bukan tampil apa adanya, tapi mereka memaksimalkan nilai seni yang dimiliki. Tidak hanya bermodal gitar atau ukulele, bahkan mereka ada yang sampai membawa alat-alat tradisional atau gitar dengan bentuk yang berbeda yang bahkan sayab sendiri tidak tahu apa namanya.


KRATON JOGJA

Menurut yogyes.com, ada dua loket masuk menuju kraton Jogja yaitu tepas keprajuritan, dan tepas pariwisata. Sayangnya, saya sudah beberapa kali mengunjungi kraton Jogja tidak pernah tahu itu. Jadi hingga berkali-kali saya berkunjung ke Kraton, hanya melalui salah satu pintu masuk, itu pun saya juga tidak tahu yang mana.

Jadi sejatinya Kraton merupakan objek wisata peninggalan sejarah namun masih dipergunakan. Kehidupan Sultan masih berlangsung di dalam bangunan yang didirikan tahun 1755 itu. Oleh karena itu, ada tempat-tempat yang tidak diperbolehkan bagi para wisatawan untuk dieksplor. Meskipun begitu, banyak hiburan yang bisa dinikmati seperti pertunjukkan-pertunjukkan tradisional yang rutin diadakan di Bangsal Pagelaran. Selain itu sejatinya tempat ini benar-benar terrawat seperti layaknya rumah penduduk dengan arsitektur dan dekorasi Jawa yang khas. Saya sendiri karena sejak awal tidak tahu keberadaan dua loket masuk, ditambah ketika itu saya enggan didampingi tour guide, jadi saya tidak bisa banyak bercerita kecuali tentang kekaguman saya pada pelestarian kesenian Jawa yang terpajang apik di sana. Jadi, saran saya apabila hendak berkunjung ke Kraton, ada baiknya meminta didampingi tour guide :)






Masih banyak tempat-tempat yang pernah saya kunjungi di Jogja meski tidak sampai semua tempat wisata. Candi Borobudur, Candi Prambanan, Rumah Mbah Marijan, Monjali (Monumen Jogja Kembali), Benteng  Vredeburg, Pantai Parangtritis, Kota Gede, kuliner, dan penginapan paling sederhana hingga berbintang. Lain kali saya merencanakan perjalanan touring ke Jogja, mungkin setelah itu baru akan saya tambahkan lagi postingan mengenai Jogjakarta.
Selasa, 05 Juni 2012 0 comments

I am Legend vs Silent Hill


Ada konsep yang sama dari keduanya. Saya tidak yakin apakah yang satu memang mengcopy yang lain, atau hanya sebuah kebetulan, karena Silent Hill sendiri diputar tahun 2006 dan berbasis pada plot sebuah game yang telah diciptakan jauh sebelumnya, sementara I am Legend baru diputar tahun 2007 tapi berhasil menyabet juara ada Golden Trailer Award ditambah beberapa nominasi dari Award lainnya.


Sebelumnya, mungin beberapa tulisan saya kemudian akan mengandung bocoran cerita (spoiler) dari kedua film tersebut.

Silent Hill yang bergenre horror, mystery, thriller, ternyata lebih banyak memunculkan makhluk-makhluk horror mereka dalam bentuk yang lebih mirip dengan monster ketimbang hantu atau setan. Bersetting di sebuah kota hantu (kota yang tidak ditinggali lagi) bertabur kabut yang dalam cerita terbentuk dari debu abu kebakaran masif di kota tersebut sehingga semakin mendukung suasana horror. Selanjutnya sebagian besar monster-monster yang berdomisili di sana menampakkan diri ketika dunia kegelapan datang. Fokus utama dari film ini berbeda-beda setiap serinya, tapi dari cerita yang difilmkan ini mengkisahkan tentang masa lalu kelam dari seorang anak perempuan yang tinggal di kota tersebut. Saya lupa apakah anak perempuan tersebut berreinkarnasi, atau sekedar dirasuki arwah anak perempuan dari masa lalu kota Silent Hill sehingga tokoh utama yang merupakan ibu angkat dari bocah tersebut akhirnya harus menggeluti sebuah petualangan di kota itu untuk membalaskan dendam anaknya.

Kota Silent Hill yang tampak "rapi" dan tidak ditinggali
Kota New York dalam I am Legend yang hancur dan tidak terrawat
I am Legend lebih berkiblat pada genre Science fiction sebagai akar permasalahan dalam plot film. Virus yang diyakini dapat menyembuhkan kanker, ternyata memiliki komplikasi mengubah manusia tersebut menjadi monster yang sebuas hewan liar. Saya masih belum mengerti apakah hanya kota New York yang telah terjangkit virus sehingga kota tersebut harus dikarantina, atau jangkitan virus itu sudah mendunia. Namun sepenangkapan yang saya pahami, virus tersebut sudah menyebar di seluruh dunia karena di akhir film disebutkan bahwa tokoh utama telah menjadi legenda dalam peradaban umat manusia karena telah mengorbankan nyawanya untuk mendapatkan obat antivirus sehingga diharapkan manusia yang telah berubah menjadi monster itu dapat sembuh kembali. Latar yang digunakan adalah sebuah kota yang terbengkalai karena seluruh penduduknya telah terinfeksi virus yang mengakibatkan mereka tidak dapat hidup di siang hari, dan membuat para monster jelmaan manusia ini hanya menggunakan instingnya tanpa mampu berpikir selayaknya manusia normal. Mereka sangat buas dan tidak bisa diminta untuk berdiplomasi.

Persamaannya? Well, kebanyakan memang pada bagian latar. Tapi selain itu juga tokoh monster yang digunakan hampir sepenuhnya sama. Bedanya, di I am Legend, para monster benar-benar berbentuk manusia utuh hanya warna kulitnya yang berubah, dan warna matanya, serta perangai dari monster tersebut yang tidak dapat disebut sebagai manusia. Sementara pada Silent Hill, sebenarnya saya sendiri tidak bisa menemukan artikel yang menyebutkan apakah monster-monster yang bermunculan itu merupakan jelmaan penduduk kota yang terbakar, atau merupakan perwujudan hantu yang diciptakan anak kecil untuk membalas dendamnya. Yang jelas, bentuk monster itu sangat mirip dengan bentuk monster di I am Legend. Mereka sama-sama hanya muncul ketika kegelapan datang. Kegelapan yang dimaksud dalam film I am Legend adalah benar-benar kondisi malam dalam siklus harian, sementara kegelapan yang dimaksud dalam Silent Hill lebih mengarah pada keadaan dimana terjadinya kebakaran (sebuah kejadian besar di masa lalu yang mengakibatkan seluruh penduduk kota tersebut tewas). Kegelapan yang datang ini sama-sama ditandai dengan suara. Pada I am Legend, tokoh utama menyetel waktu-waktu tertentu yang mengingatkannya akan datangnya kegelapan di arloji yang selalu ia kenakan, sementara pada Silent Hill, pertanda datangnya kegelapan adalah sirine kebakaran yang berada di luar kendali tokoh utama.

I am Legend Monster : Dark Seeker
First meet with the Darkseeker of I am Legend
Experimented Monster in I am Legend
Second meet with the Silent Hill monster 
Silent Hill monster : The Janitor
Keduanya sama-sama hanya mengangkat satu orang sebagai tokoh utama. Tapi meskipun begitu, kedua film ini tetap menampilkan tokoh sampingan yang sangat membantu sekalipun tewas di suatu adegan film. Pada I am Legend, tokoh yang membantu ini tewas di pertengahan durasi film, sementara pada Silent Hill tokoh itu tewas tepat sebelum klimaks film.

I am Legend bisa disebut sebagai happy ending dibandingkan sad ending. Tapi untuk lebih tepatnya, ending film ini digolongkan sebagai mempunya solusi dari permasalahan cerita. Sementara untuk Silent Hill bisa dikatakan mempunyai sad ending, atau akhir cerita yang tidak mempunyai solusi.

Rating imdb I am Legend mencapai 7.1, sementara rating untuk Silent Hill di imdb hanya 6.5.

Meskipun mempunyai banyak kesamaan, keduanya merupakan film-film yang cukup recommended dari penyuka film bergenre horror, adventure.
Rabu, 28 Desember 2011 0 comments

Ingin Hilang Ingatan

by : Rocket Rockers

Menghilanglah dari kehidupanku
enyanhlah dari hati yg tlah hancur
kehadiran sosokmu kan menyiksaku
biarkan disini ku menyendiri

Pergilah bersamanya disana
dengan dia yg ada segalanya
bersenang-senanglah sepuasanya
biarkan disini ku menyendiri

Terlintas keinginan tuk dapat
hilang ingatan agar semua terlupakan
dan ku berlari sekencang-kencangnya
tuk melupakan mu yg tlah berpaling

Disini,Kembali
kau hadirkan ingatan yg seharusnya kulupakan
Dan kuhancurkan adanya...
Disini,Kembali
kau hadirkan ingatan yg seharusnya kulupakan
Dan kuhancurkan adanya.....

Letih disini...
kuingin hilang ingatan
Letih Disini.....
kuingin hilang ingatan
________________________________________

ehm, oke, saya paham banget sama makna lagu ini.
tapi saya bener2 gak paham sama video klipnya,
karena saya jadi bingung sebenernya saya harus empati sama penyanyinya atau sama objek lirik ini.. --"
Kamis, 17 November 2011 0 comments

Serupa Tapi Tak Sama (2)

Di tengah kegalauan saya menghadapi ujian, tengah malam, sambil denger lagu-lagu owl city dan merapikan slide-slide parasitology yang naudzubilah banyak banget, sesekali sebagai selingan saya juga online untuk ngecek forum RP, tiba-tiba visualisasi salah satu karakter di sana yang pake karakter cukup akrab (tebakan saya sih Lionel Messi tapi belum cek ke daftar visualisasi) menyadarkan saya pada satu fakta.

Adam Young (Owl City) ini mirip sama Lionel Messi (pemain bola) ya?

Search ke google, dibahas di kaskus, dan emang bahkan si Adam sendiri mengakuinya. Sebagai kelakar dia malah update blog bercerita perjalanan hidupnya dengan saudaranya si Lionel Messi itu. Kenyataannya banyak yang bilang itu cuma lelucon si Adam aja, padahal aslinya Adam Young ini anak tunggal. Entah kalo respon dari Messi saya belum nemu. Kalau permasalahan apakah mereka benar-benar bersaudara dari ayah atau ibu yang berbeda, itu masih dipertanyakan, agaknya sih cenderung bukan, karena kenyataannya memang banyak public figure yang punya tampilan fisik serupa. Saya sendiri gak terlalu berminat untuk cari tahu lebih lanjut mengingat saya gak ngefans dengan kehidupan keduanya, yang saya sukai adalah personality mereka yang down to earth dengan ability yang terbilang mengagumkan.


  
 kiri : Adam Young, kanan : Lionel Messi

referensi :
Jumat, 14 Oktober 2011 1 comments

You're Beautiful


My life is brilliant.
My love is pure.
I saw an angel.
Of that I'm sure.
She smiled at me on the subway.
She was with another man.
But I won't lose no sleep on that,
'Cause I've got a plan.

You're beautiful. You're beautiful.
You're beautiful, it's true.
I saw your face in a crowded place,
And I don't know what to do,
'Cause I'll never be with you.

Yeah, she caught my eye,
As we walked on by.
She could see from my face that I was,
Flying high, And I don't think that I'll see her again,
But we shared a moment that will last till the end.

You're beautiful, it's true.
There must be an angel with a smile on her face,
When she thought up that I should be with you.
But it's time to face the truth,
I will never be with you.

disadur dari lirik asli lagu You're Beautiful - James Blunt dengan sedikit perubahan

I love the part when he said "Cause I'll never be with you", and continued with, "You're Beautiful". For heaven sake, that was a very pure compliment! It's like when you're adoring someone for real, but it's not because there is no chance, there's just too much things that you couldn't explain for why you didn't make a move. Then, in every moment you saw them, you're just hiding the compliment words deep inside your heart. No one notice, but God, and the person you adore.
Minggu, 07 Agustus 2011 0 comments

ROLE PLAY Forum

Pernah dengar? Belum? Mari, mari saya jelaskan sedikit. Jadi kalau anda senang menulis fiksi, senang membuat sebuah karakter dalam benak anda dengan visualisasi yang sudah anda tentukan (sejenis fanfic), atau anda membayangkan karakter anda mempunyai wajah secantik atau setampan artis-artis hollywood maupun anime-anime kesayangan anda tapi punya sifat sekejam psikopat, maka forum roleplay mungkin menjadi salah satu wadah yang cocok untuk menuangkan ide-ide brilian anda.

Berikut forum-forum roleplay yang pernah saya ikuti :
- Hogwarts dan dunia Harry Potter : http://indohogwarts.co.nr/
- Hogwarts tanpa Harry Potter : http://btmrpg.co.nr
- Beauxbatons : http://s1.zetaboards.com/Beauxbatons_rpg/index/
- Indo Salem (sekolah sihir bkn Hogwarts) : http://s4.zetaboards.com/indo_salem/
- Atlantis (intitut teknologi dalam kota Atlantis) : http://s4.zetaboards.com/atlantis/

Cara mainnya mudah, anda tinggal post sebuah topik yang berisi deskripsi apa yang karakter anda sedang lakukan. Kemudian tunggu saja, nanti member lain akan memposting balasan yang berisi interaksi karakter mereka dengan karakter anda. Begitu seterusnya anda akan berbalasan. Plot cerita bisa direncanakan bisa juga mengalir sekehendak para member yang tergabung dalam topik tersebut. Biasanya lebih menarik topik-topik yang mengalir seperti air karena dengan begitu setiap PM (Puppet Master, sebutan bagi anda) lebih bersemangat untuk mengarahkan suatu plot sesuai apa yang direncanakan. Tapi juga kekurangannya plot seperti itu kebanyakan tidak selesai, dan plot bisa berubah dari yang direncanakan. Berdasarkan tipe plot ini, maka suatu topik dibedakan menjadi open, invited, dan closed. Saya blm pernah ikut ataupun membuat topik closed dan invited. Tapi untuk yang open, adalah topik yang mempunyai plot bebas seperti yang saya jelaskan di atas tadi.

Baru-baru ini saya bergabung dengan RPF Atlantis, dan tiba-tiba inbox saya berisi satu surat dari seorang member baru disana. Awalnya ia mengira saya adalah murid dari sebuah sekolah dimana ia bersekolah, tapi kemudian kami meneruskan obrolan meskipun kami tidak saling kenal dalam Real World (RW). Ketika saya tanya-tanya, ternyata RP sudah menjadi semacam ekskul disana. Menurut saya sekolah mereka sangat kreatif, karena sebenarnya dengan aktif dalam forum ini bisa melatih penggunaan bahasa indonesia yang baik karena kebanyakan forum RP memberikan peraturan tersebut. Tentu saja bagi yang belum pernah menulis fiksi atau menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam membuat cerita fiksi tidak dilarang untuk bergabung. Perlahan-lahan belajar dengan sering aktif dalam forum tersebut, memperhatikan bagaimana member lain menggunakan bahasa indonesia, dan mulai mengoreksi tulisan sendiri, maka anda akan bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dengan gaya anda sendiri. Selain itu, dengan memposting di forum ini bisa melatih kepercayaan diri anda untuk menjadi penulis dan mempublikasikan karya-karya anda.

Ada juga komunitas/forum yang mengumpulkan para puppet master untuk berbicara sebagai PM. Di tempat ini para PM bebas berinteraksi membahas soal RP maupun RW. Salah satu forum yang saya tahu sebagai tempat kumpulnya para PM, yaitu coffe house : http://s1.zetaboards.com/coffeehouse/

Berikut saya berikan sedikit kutipan RP yang terjadi antara dua karakter dalam forum Indo Salem yang dimainkan oleh Elly E. Montgomery dan Han R. Eisenfold. Setting : ruang kelas transfigurasi kelas I dimana Han dan Elly berasal dari asrama yang sama.

 
 Elly E. Montgomery
Satu teriakan ingin sekali diucapkan oleh Elly saat ini, melihat ia sudah memasuki kelas-yang-entah-keberapa setelah ia diterima menjadi murid Salem. Pandangannya mengacu pada seisi kelas, melihat satu persatu temannya yang melakukan berbagai macam aktivitas. Elly sendiri hanya mendengarkan sang guru transfigurasi yang masih berdiri sambil mengucapkan sepatah dua patah kata yang hanya dibalas oleh gadis bersurai pirang itu dengan anggukan kecil.

Jangan tanyakan apa ia mengerti. Elly sama sekali tidak mengerti apa itu transfigurasi. Walaupun ia asli keturunan pureblood, ia sama sekali tidak pernah mendengar kedua orangtuanya bercerita tentang apa itu transfigurasi bla bla. Yang pernah ia dengar mungkin tentang dunia sihir. Ah, payah.

Sekali lagi memandangi teman-temannya satu persatu. Maksudnya untuk mengenali teman-temannya sesama asrama Carnegies maupun asrama Parthian. Menyadari bahwa tidak akan ada murid yang berasal dari Bourdon, Elly hanya menunduk.

Fleur tidak akan ada disini.

Yeah, apa salahnya mencoba mandiri, belajar segala sesuatu secara sendiri, tidak bergantung dengan orang lain. Tapi bagaimanapun juga hanya Elly yang ia kenal disini. Dan itu sama saja tidak berarti jika mereka berbeda asrama. Oke, abaikan—saatnya belajar daripada menggalau terus.

Guru di depan sana—Profesor Edward Lee—memberikan pertanyaan apa itu transfigurasi. Andaikata ia boleh berbicara, ia akan mengucapkan kata 'saya-tidak-tahu-sama-sekali, Sir'. Sayangnya, saja ia masih malu-malu. Terdengar bodoh memang, menyadari seorang Elly Emmeline Montgomery yang pada dasarnya asal berbicara tidak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Oke, perlu digaris bawahi, ia tidak bisa menjawab, bukan tidak bisa berbicara.

Berpikir keras, dan memag tak tahu harus menjawab apa. Barangkali seseorang disebelahnya bisa menjawab? Entahlah. Tanyakan saja.

"Hei, kau tahu apa itu transfigurasi?"

Tadda—pertanyaan bodoh. Great.


Han R. Eisenfold
 Masih tetap di dalam kelas. Jujur saja, Han mulai merasa kehidupannya di kastil itu tidak jauh berbeda untuk persoalan kelas, belajar-mengajar, dan penilaian. Ia belum bisa mempraktekkan sihir-sihir seperti dalam bayangannya, misalnya melemparkan api atau menghilang. Dan untuk hari ini, transfigurasi. Han tidak terlalu bersemangat, bukan karena pelajarannya, tapi karena kekecewaan bertubi-tubi yang ia alami selama menjalani pendidikan di kastil itu. Tampaknya mempelajari sihir tidak bisa langsung sebuah sihir yang hebat, tapi dimulai dari sihir-sihir kecil terlebih dahulu.

Pengajarnya—Professor Edward Lee—adalah salah satu pengajar yang juga berpara Asia. Ia memberi kata sambutan, melemparkan sebuah tantangan bagi para murid untuk menyumbangkan pendapatnya mengenai ilmu transfigurasi berdasarkan buku dengan asas penyamarataan bagi seluruhnya tak terkecuali para muggle.

Muggle—

Seorang anak laki-laki mengangkat tangannya tinggi-tinggi, kemudian menyerocos menumpahkan isi dalam otaknya mengenai ilmu transfigurasi. Perubahan suatu benda menjadi benda yang lain. Begitu katanya. Tapi daripada membahas tentang transfigurasi, Han lebih tertarik untuk mengetahui perbedaan apa yang terjadi—seperti yang dengan ambigu disebutkan professor tadi—antara para muggle yang menjadi penyihir dengan para penyihir asli.

Menyanggahkan kepalanya di telapak tangan kanan di atas meja, Han masih terus memandang ke depan kelas, menatap professor yang masih mencari jawaban dari para muridnya. Sementara itu Han juga disibukkan oleh pikirannya sendiri sampai seorang anak perempuan yang duduk di sebelahnya kemudian berbicara.

"Hei, kau tahu apa itu transfigurasi?"

Han menoleh menghadapi lawan bicaranya. Anak perempuan itu satu asrama dengannya. Seingat Han, entah dapat dari mana, namanya Montgomery.

“Seperti yang dikatakan olehnya. Tapi menurutku bukan benda, lebih tepatnya sebuah objek. Trans berarti perpindahan atau perubahan, sedangkan figurasi dari kata figure adalah bentuk”, Han menjawab dengan asal menurut logikanya saja, jelas bukan diambil dari buku manapun. Tapi Han bukan tipikal orang yang akan mengacungkan tangan dan memberi jawaban pada pengajar yang ada di depan kelas, menurutnya, itu seperti mencari perhatian supaya tampak menonjol dibanding yang lain. Kalau anak perempuan, hal ini wajar, tapi bagi anak laki-laki, seperti yang dilakukan anak asrama Parthian barusan, Han merasa agak lucu.

“Kau mau menambah poin asrama? Sebutkan saja yang kubilang barusan. Meskipun hanya meralat kalimat anak laki-laki itu, setidaknya kau ikut berkontribusi. Seharusnya professor itu juga menambah poin asrama kita”, Han menyeringai. Bukan licik, tapi cerdas. Baru kali ini ia merasa otaknya tidak kosong melompong.

“Ngomong-ngomong, kau tahu apa yang membedakan muggle dengan penyihir? Maksudku, tadi professor Lee bilang ia akan menyamaratakan semua siswanya, termasuk para muggle”.

Elly E. Montgomery
Menarik napas pendek, merasa grogi ketika bertanya pada sosok pemuda yang duduk di sebelah Elly. Pemuda itu beralih padanya, menatapnya—seakan-akan menjawab pertanyaan dari gadis bermarga Montgomery tersebut.

"Seperti yang dikatakan olehnya. Tapi menurutku bukan benda, lebih tepatnya sebuah objek. Trans berarti perpindahan atau perubahan, sedangkan figurasi dari kata figure adalah bentuk."

Pemuda itu menjawab pertanyaan Elly dengan sempurna. Dilihat dari cara bicaranya sepertinya ia berasal dari asrama yang sama dengan asramanya—Carnegies.

Elly hanya mengangguk sambil tersenyum. Oh, jadi itu yang namanya transfigurasi. Elly baru mengerti sekarang. Bodoh sekali.

"Kau mau menambah poin asrama? Sebutkan saja yang kubilang barusan. Meskipun hanya meralat kalimat anak laki-laki itu, setidaknya kau ikut berkontribusi. Seharusnya professor itu juga menambah poin asrama kita." Pemuda tadi melanjutkan kata-katanya. Tersenyum menyeringai, seperti mengintruksi Elly untuk melakukan apa yang diperintahkan olehnya. Sebenarnya Elly mau melakukan itu. Tapi sepertinya itu tindakan bodoh. Yeah, Elly 'kan memang tidak tahu. Itu sama saja curang.

"Sebaiknya kau saja yang mengangkat tangan." Elly mulai berbicara. "Yeah, seperti katamu tadi, poin asrama kita bisa bertambah. Aku tak mungkin mengkopi jawabanmu tadi." Dan tersenyum. Setidaknya memang itu maksud Elly.

Tiba-tiba pemuda itu berbicara kembali. Begiliran tanya, apa hal yang membedakan antara muggle dengan penyihir. "Menurutku, perbedaan mendasar antara muggle dan penyhir itu sangat mudah. Penyihir tentu mempunyai kekuatan sihir dan muggle adalah manusia yang tidak bisa mengeluarkan sihir, dan biasanya penyakit muggle lebih mudah di sembuhkan namun umur muggle akan meninggal dengan umur yang tidak beratusan tahun, tapi para penyihir biasanya mendapat berbagai penyakit berat tapi umur penyihir biasanya lebih panjang." Elly menjawab panjang lebar sambil mengangkat bahunya. Ia hanya tahu itu saja. Mudah-mudahan saja pemuda tadi mengerti.

"Yeah, hanya itu yang kutahu."

Nah, tertarik? Ayo join! :)

Rabu, 03 Agustus 2011 0 comments

Serupa Tapi Tak Sama

Here you go, some look-a-like celebrities i found out by my own inspection from every movies i watched.
First, go to Natalie Portman with Keira Knightley
Natalie Portman (left) and Keira Knightley (right)
 Here some of their photo without each other : 
Keira Knightley starring the movies : Atonement, Pirates of Caribbean, Pride & Prejudice, The Duchess
Natalie Portman starring the movies : V for Vendetta, The Other Boleyn Girl, Black Swan, Star Wars
And the second, go to Russel Crowe and Shia Labeouf

And their photo without each other
(if only not because of their different ages, they might look twins as Natalie and Keira)
Russell Crowe, play at the movies : Gladiator, Robinhood, Cinderella Man, The Next Three Days
Shia Labeouf play at the movies : Transformer, Eagle Eye, The Greatest Game ever Played
Third, i found Luke Grimes with Robert Pattinson
Robert Pattinson (left) and Luke Grimes (right)
I only knew a bit about them and i dont really like them both. I watched Twilight and found Robert Pattinson, and just shocked when i watched Luke Grimes in the movie Assasination of A High School President

Forth, the singer Joanna Levesque (Jojo) and Lindsay Lohan
 
     

Jojo at left and Lindsay Lohan at the right one. Lindsay Lohan will be look more alike Jojo when she didn't get tan at her skin. And actually, i thought she (lindsay) look more beautiful with her original skin color.
Finished,
From Me.
But i have some other picture to share. I've found it not from my own inspection, but taking from another website. Check this out :
1. Zooey Deschannel and Katy Perry
2. Elijah Wood and Daniel Radcliffe (only in this picture)
 
;