Ada konsep yang sama dari
keduanya. Saya tidak yakin apakah yang satu memang mengcopy yang lain, atau
hanya sebuah kebetulan, karena Silent Hill sendiri diputar tahun 2006 dan
berbasis pada plot sebuah game yang telah diciptakan jauh sebelumnya, sementara
I am Legend baru diputar tahun 2007 tapi berhasil menyabet juara ada Golden
Trailer Award ditambah beberapa nominasi dari Award lainnya.
Sebelumnya, mungin beberapa
tulisan saya kemudian akan mengandung bocoran cerita (spoiler) dari kedua film
tersebut.
Silent Hill yang bergenre
horror, mystery, thriller, ternyata lebih banyak memunculkan makhluk-makhluk
horror mereka dalam bentuk yang lebih mirip dengan monster ketimbang hantu atau
setan. Bersetting di sebuah kota hantu (kota yang tidak ditinggali lagi) bertabur
kabut yang dalam cerita terbentuk dari debu abu kebakaran masif di kota
tersebut sehingga semakin mendukung suasana horror. Selanjutnya sebagian besar
monster-monster yang berdomisili di sana menampakkan diri ketika dunia
kegelapan datang. Fokus utama dari film ini berbeda-beda setiap serinya, tapi
dari cerita yang difilmkan ini mengkisahkan tentang masa lalu kelam dari seorang
anak perempuan yang tinggal di kota tersebut. Saya lupa apakah anak perempuan
tersebut berreinkarnasi, atau sekedar dirasuki arwah anak perempuan dari masa
lalu kota Silent Hill sehingga tokoh utama yang merupakan ibu angkat dari bocah
tersebut akhirnya harus menggeluti sebuah petualangan di kota itu untuk
membalaskan dendam anaknya.
Kota Silent Hill yang tampak "rapi" dan tidak ditinggali |
Kota New York dalam I am Legend yang hancur dan tidak terrawat |
I am Legend lebih berkiblat
pada genre Science fiction sebagai akar permasalahan dalam plot film. Virus
yang diyakini dapat menyembuhkan kanker, ternyata memiliki komplikasi mengubah
manusia tersebut menjadi monster yang sebuas hewan liar. Saya masih belum
mengerti apakah hanya kota New York yang telah terjangkit virus sehingga kota
tersebut harus dikarantina, atau jangkitan virus itu sudah mendunia. Namun
sepenangkapan yang saya pahami, virus tersebut sudah menyebar di seluruh dunia
karena di akhir film disebutkan bahwa tokoh utama telah menjadi legenda dalam
peradaban umat manusia karena telah mengorbankan nyawanya untuk mendapatkan
obat antivirus sehingga diharapkan manusia yang telah berubah menjadi monster
itu dapat sembuh kembali. Latar yang digunakan adalah sebuah kota yang
terbengkalai karena seluruh penduduknya telah terinfeksi virus yang mengakibatkan
mereka tidak dapat hidup di siang hari, dan membuat para monster jelmaan
manusia ini hanya menggunakan instingnya tanpa mampu berpikir selayaknya
manusia normal. Mereka sangat buas dan tidak bisa diminta untuk berdiplomasi.
Persamaannya? Well, kebanyakan
memang pada bagian latar. Tapi selain itu juga tokoh monster yang digunakan
hampir sepenuhnya sama. Bedanya, di I am Legend, para monster benar-benar
berbentuk manusia utuh hanya warna kulitnya yang berubah, dan warna matanya,
serta perangai dari monster tersebut yang tidak dapat disebut sebagai manusia.
Sementara pada Silent Hill, sebenarnya saya sendiri tidak bisa menemukan
artikel yang menyebutkan apakah monster-monster yang bermunculan itu merupakan
jelmaan penduduk kota yang terbakar, atau merupakan perwujudan hantu yang
diciptakan anak kecil untuk membalas dendamnya. Yang jelas, bentuk monster itu
sangat mirip dengan bentuk monster di I am Legend. Mereka sama-sama hanya
muncul ketika kegelapan datang. Kegelapan yang dimaksud dalam film I am Legend
adalah benar-benar kondisi malam dalam siklus harian, sementara kegelapan yang
dimaksud dalam Silent Hill lebih mengarah pada keadaan dimana terjadinya
kebakaran (sebuah kejadian besar di masa lalu yang mengakibatkan seluruh
penduduk kota tersebut tewas). Kegelapan yang datang ini sama-sama ditandai
dengan suara. Pada I am Legend, tokoh utama menyetel waktu-waktu tertentu yang
mengingatkannya akan datangnya kegelapan di arloji yang selalu ia kenakan,
sementara pada Silent Hill, pertanda datangnya kegelapan adalah sirine
kebakaran yang berada di luar kendali tokoh utama.
I am Legend Monster : Dark Seeker |
First meet with the Darkseeker of I am Legend |
Experimented Monster in I am Legend |
Second meet with the Silent Hill monster |
Silent Hill monster : The Janitor |
Keduanya sama-sama hanya
mengangkat satu orang sebagai tokoh utama. Tapi meskipun begitu, kedua film ini
tetap menampilkan tokoh sampingan yang sangat membantu sekalipun tewas di suatu
adegan film. Pada I am Legend, tokoh yang membantu ini tewas di pertengahan
durasi film, sementara pada Silent Hill tokoh itu tewas tepat sebelum klimaks
film.
I am Legend bisa disebut
sebagai happy ending dibandingkan sad ending. Tapi untuk lebih tepatnya, ending
film ini digolongkan sebagai mempunya solusi dari permasalahan cerita. Sementara
untuk Silent Hill bisa dikatakan mempunyai sad ending, atau akhir cerita yang
tidak mempunyai solusi.
Rating imdb I am Legend
mencapai 7.1, sementara rating untuk Silent Hill di imdb hanya 6.5.
Meskipun mempunyai banyak kesamaan, keduanya merupakan film-film yang cukup recommended dari penyuka film bergenre horror, adventure.
0 comments:
Posting Komentar